Medan, MISTAR.ID

Seruan akan keadilan Pemilu bergema di depan kantor Komisi Pemilihan Umum Sumatera Utara dari Aliansi Mahasiswa Pemuda Sumatera Utara (AMP-SUM), Kamis (14/12/23).

Para demonstran membawa spanduk dan meneriakkan mengenai netralitas penyelenggara Pemilu.

Aksi yang dipimpin oleh Ibnu Rasyid, bertujuan untuk mengangkat keprihatinan atas ketidaknetralan yang dirasakan dalam pemilu mendatang.

“Demokrasi kita terlihat terjangkit oleh penyakit dinasti politik, diperparah dengan keputusan terbaru yang memungkinkan pembiasan kekuasaan dalam lingkungan keluarga,” ujarnya.

Baca Juga: Newsroom: Heboh Penemuan Mayat Dalam Bak di Unpri Medan

Kelompok ini juga menentang pelanggaran hak asasi manusia yang serius dan menuntut lebih banyak pertanggungjawaban dari lembaga pemilu, mengutuk ketidakberpihakan yang dirasakan dari KPU.

Tuntutan mereka meliputi penolakan terhadap dinasti politik, pengecaman terhadap pelanggaran serius hak asasi manusia dalam posisi presiden, dan panggilan untuk keadilan dalam kasus pelanggaran masa lalu.

Dalam upaya menanggapi keprihatinan, dua komisioner dari KPUD Sumut, Ketua Agus Arifin dan Komisioner Divisi Data dan Informasi, Frendianus Joni Rahmat Zebua, muncul untuk berdialog dengan para pendemo.

Baca Juga: Newsroom: Kasus Rudapaksa Sadis di Medan

Ketua Komisioner KPU Sumut, Agus Arifin menyambut baik kehadiran para mahasiswa sebagai bagian dari tugas sipil mereka untuk menjaga proses demokrasi, terutama dalam konteks pemilihan umum di Sumatera Utara

KPUD Sumut menjamin kesiapannya untuk patuh pada semua regulasi yang berlaku dan menekankan bahwa segala keluhan atau pelanggaran yang ditemukan selama proses dapat dilaporkan langsung ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu. (wahyudi/khairul/hm21).